Rabu, 25 Januari 2012

Kemunafikkan Atas Nama Cinta Kasih


Ketika udara malam merasuk tubuhku
Rasakan getaran keindahan sang pemilik kegelapan
Sepi kuasai memori pikir serta jiwaku
Teriakan menggema mengalunkan seisi jiwa
Dalam kabut gelap kulunglai..........
Meronta tanpa daya
Meraung penuh isak atas ketidakberdayaan saudara-saudara ku
Tertindas dalam bara nafsu sang penguasa
Sang pemilik kuasa atas nama keserakahan........
Masih pantaskah kusebut mereka sang pembela rakyat
Ketika setiap putusan menjadi tangis penusuk tubuh rakyat
Terngiang di memoriku saat dimana sabda itu dikumandangkan
Dengan segala kegagahanya..........
Kemudian senyap bagai matahari dikala senja
Itukah cerminan pemimpin kita........
Sebatas itukah makna sebuah amanah rakyat............
Tak usah menangis karena itu takkan merubah tabiat mereka
Mereka hanyalah patung-patung dengan tampilan ekslusif
Dilengkapi dengan nafsu tak berprikemanusiaan.........
Rapatkan barisan kita kawan
Langkahkan kaki untuk membunuh  kebiadaban berbungkus keanggunan itu
Kita binasakan hingga tak bersisa
Agar tak ada lagi kemunafikkan atas derita rakyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar