Kamis, 10 Oktober 2013

Hari Refkeksi Angka 21

Ucapan penuh rasa syukur kembali kulafaskan dalam perbincangan mesra padaNya usai ritual subuhku hari ini, nikmat, membuat aku terlena dalam keheningan. Seburat orange mulai nampak mengiringi kehadiran sang fajar yang masih setia mengemban amanahNya untuk menghangatkan bumi, membuatku kembali bersyukur atas segala anugerah untuk membuka kedua kelopak mata lagi pagi ini. Heiii kalender di atas mejaku menunjukkan tanggal 11 oktober ya, aku baru teringat. Hari ini, tepat 21 tahun yang lalu mamak berjuang menghadirkan puteri sulungnya untuk menatap dunia yang menjadi tempat kita bernaung, bernama bumi. Bahagia rasanya menyadari bahwa aku kini bukan gadis kecil lagi, gadis yang dulu selalu bergelayut manja dipundak bapak yang selalu mengecup kening dan pipiku setiap pagi aku beragkat ke sekolah, kembali rindu masa itu. Mamak yang selalu memanjakan aku dengan segala kesabarannya, betapa aku kembali bersyukur karena telah dititipkan pada sebuah keluarga yang begitu hangat dan hebat dalam mengajarkan setiap sudut kehidupan ini dengan caranya yang sederhana.



Tuhan, hari ini aku merasakan betapa rasa kasih sayang-Mu kembali menyelimutiku dengan hangatnya. Aku sadar Tuhan betapa kehadiran akan Kau iringkan dengan kehilangan, kebahagiaan dengan kesedihan, tawa dengan isak tangis, dan aku kembali ingin memeluk-Mu erat, karena dengan segala hukum alam itu aku semakin menyadari bahwa hanya Engkau sandaran terbaik yang tak akan hilang, tapi semakin membuatku bersyukur. Terimakasih ya Tuhan, karena nikmat sakit yang Kau berikan padaku sehari sebelum hari refleksi diri ini, yang berarti Engkau telah meringankan beban dosa yang telah aku lakukan selama setahun terakhir. Betapa Engkau kini sedang memeluk dan mengecup kehidupanku dengan begitu menenangkan, meski aku masih sering membuat ulah dalam setiap perjalananku.


Tuhan, lagi lagi hanya ucapan terimakasih yang mampu ku utarakan pada-Mu, karena Engkau  sudah menghadirkan banyak sekali warna yang berpendar menghiasi perjalanan kehidupanku hingga angka 21 ini hadir. Dan bolehkah aku meminta sebuah hadiah Tuhan, ya sebuah hadiah dari-Mu. Aku ingin Engkau berjanji Tuhan untuk selalu mendekapku erat dalam hangat kemesraan, agar aku tak lagi lengah dan bermain terlalu jauh dari sisi-Mu. Jangan pernah renggangkan lagi pelukannya ya Tuhan, aku takut, takut menjadi lemah atau mungkin menjadi liar tanpa pelukan hangat-Mu lagi yang menenangkanku.



Hari ini adalah hari refleksi, hari merenung, tentang begitu banyak momen yang telah aku kecap nikmatnya dari Sang Pemilik Kehidupan. Maka aku akan berusaha menjadikan hari ini dan hari-hari kedepannya menjadi pengabdianku pada orang-orang disekelilingku, berharap aku tak lagi membuat orang-orang yang menyayangiku kecewa, semoga aku telah mampu menyingkirkan segala ego yang selalu mendominasi hati. Menikmati sisa usia yang Tuhan berikan untuk nafas-nafas yang lebih bermakna amiiiin ya Rabb.....


Rumah terhangat bersama kedua malaikat yang Tuhan titipkan aku bersama kedua kurcaci kecil yang teramat manja #PelukHangatDariLeti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar