Minggu, 19 Februari 2012

Persembahan untuk Kaum Hawa

Jikalau kita berbicara tentang masa remaja akan ada banyak hal yang dirasa sangat menarik untuk diperbincangkan. Masa remaja menjadi kepingan puzzle yang selalu identik dengan rasa cinta. Begitulah kita para muda-mudi menyebut rasa aneh yang entah dari mana asalnya. Rasa kasih yang muncul tanpa pernah kita rencanakan, kemudian bersemayam didalam jiwa kita. Sebuah rasa yang tak akan mampu kita definisikan dengan kata-kata, begitulah keagungan Allah SWT. yang telah begitu indah menyemai cinta dalam hati setiap insannya.
Ada begitu banyak kisah tentang cinta yang pernah kuketahui, entah kisah dengan fase perkenalan yang pelaksanaannya jauh dari Ta’aruf yang telah diatur dalam islam, atau fase awal hubungan dua insan yang sedang kasmaran hingga fase dimana loyalitas mereka sedang diuji dengan badai permasalahan. Begitulah cinta yang aku pahami, semua terasa sangat monoton, manja, tidak mandiri, serta membuai kita pada pola komunikasi yang sangat membingungkan.
Aku melihat ada begitu banyak pola pacaran remaja saat ini kemudian menangis. Aku menangis karena aku merasa kaumku para hawa kini terluka oleh nafsu mereka. Kaum hawa rela disentuh oleh para adam yang tak paham akan batas komunikasi mereka pada lawan jenisnya. Aku tak ingin kaumku semakin terpuruk pada jurang kehancuran yang begitu luas terbentang. Meski aku tak mampu melarang mereka dengan lisan ku dan hanya mampu mengingatkan mereka lewat jemariku.
Dengan maraknya kehidupan para remaja dengan pola kehidupan pacaran membuat aku kembali bertanya pada diriku tentang kesanggupan ku mejalaninya. Aku selalu dipenuhi rasa takut akan kemampuanku menahan emosi jiwa dari jurang cinta penuh nafsu yang ditawarkan dengan anggun oleh para syaitan. Bahkan tak jarang para teman ku menertawakan prinsip hidup yang kujalani sejak awal fase remaja. Aku belum sanggup mengenal seorang adam dengan status melebihi seorang sahabat karena aku takut melukai hati calon imam ku kelak. Aku tak pernah tahu siapa adam yang akan Allah kirimkan untuk menjagaku dalam melangkah agar tak terpuruk dalam kenistaan dan aku yakin jika aku menjaga diriku maka Allah akan mengirimkan seseorang yang terbaik menurutNya.


Aku mungkin terdengar munafik dengan ideal ku, tapi ini lah yang kurasa baik bagiku hingga detik ini. Kuakui bukanlah hal yang mudah menjaga emosi diriku selama ini. Ketika ada banyak adam hadir dalam kehidupanku, aku berusaha menjaga semua batasan ku sebagai seorang muslimah meski teramat sulit. Satu persatu semua kuselesaikan dengan izin Allah. Aku masih meyakini jika suatu saat nanti Allah akan mempertemukan aku dengan seorang adam yang mampu menuntun ku menuju ridhoNya.
Ada sebuah ketakutan ketika aku dihadapkan pada orang yang kukasihi, mungkin akan terdengar aneh. Ketakutan ini mulai kusadari karena aku takut jika ku tak mampu menjaga cinta ku pada Allah yang mengisi jiwa ini. Dalam setiap sujudku aku hanya mampu berdoa pada sang khalik agar ketika aku dipertemukan dengan sang adam yang Allah pilihkan sebagai pendampingku kelak maka aku yakin dia takkan pergi dariku, namun jika tidak maka ajarkan aku arti keikhlasan untuk melepasnya pergi.
Dan aku berharap agar Allah selalu menuntun setiap langkah kita dalam menikmati alunan kehidupan. Teruslah melangkah untuk menjadikan diri kita seorang perempuan yang anggun dalam setiap tutur kata, perbuatan serta cerdas dalam berpikir tanpa lalai dari kodrat kita sebagai seeorang perempuan. Yakinlah bahwa Allah tak telah mengukirkan lukisan terindah bagi kehidupan kita umatNya. Semoga kaum hawa menyadari tentang betapa berharganya diri mereka sebagai insan Allah, sehingga mereka bena-benar menjaga kesucian hati mereka untuk sang adam yang akan Allah pertemukan kelak.....amiiiiiin

2 komentar:

  1. karena wanita negeri bisa makmur, karena wanita pula negeri bisa hancur.

    postingan yg bagus. Res..

    BalasHapus
  2. semoga perempuan-perempuan negeri ini mampu menjadi muslimah yang menghargai diri nya sendiri dengan menjaga kehormatannya ya mas..... amiiiiin

    BalasHapus